rumah download

Sabtu, 28 April 2012

KISAH - KISAH INSPIRATIP

Rasanya cukup aneh jika menilik judul postingan Monetisasi Blog Dengan Menyebarkan Kebaikan. Apa ini cara baru dalam monetisasi blog? Sebelum menyatakan maksud dari judul itu, saya mengajak kawan-kawan semua untuk menyimak sebuah kisah agar kawan lebih mudah memahaminya.

Disuatu senja, seorang wanita paruh baya terpaksa memberhentikan mobilnya di pingir jalan karena ban depan mobilnya kempis. Ia terlihat bingung karena sejauh mata memandang yang terlihat hanyalah hamparan ilalang. Tak ada rumah, tak ada manusia, tak ada apapun disitu selain suara gesekan ilalang yang tertiup angin.

Setelah beberapa menit, seorang pemuda melintas dengan sepeda motor reot dan berasap. Melihat seorang ibu yang sedang kebingungan, pemuda itu berhenti dan menanyakan apa yang terjadi sehingga wanita paruh baya itu harus menghentikan mobilnya.

Ibu itu tidak menjawab pertanyaan si pemuda karena merasa takut jangan-jangan si pemuda akan berbuat jahat padanya. Setelah beberapa kali ditanya akhirnya ia memutuskan untuk menjawab, ban mobil saya kempis dan harus diganti dengan ban serap namun saya tak bisa melakukannya.

Maaf ibu, nama saya Samidi. Ibu jangan takut, saya berhenti  karena ingin menolong ibu.

Samidi pun mulai bekerja untuk mengganti ban depan mobil yang kempis. Setelah beberapa menit berselang Samidi mendatangi si ibu dan berkata, sudah bu, sekarang ibu bisa melanjutkan perjalanan.

Wanita paruh baya itu bertanya tentang berapa yang harus ia bayar atas jasa Samidi. Maaf anak muda, ini bukan bayaran, tapi sekedar rasa terimakasihku, ucap si nyonya. Namun dengan sopan Samidi menolak karena ia hanya berniat menolong, tak sedikitpun terlintas untuk meminta bayaran. Dengan santun pula Samidi berkata, jika ibu ingin membalas bantuan saya pada ibu cukup dengan melakukan kebaikan pada orang lain dan ingatlah saya.

Wanita paruh baya itu pun berlalu meninggalkan Samidi yang masih kesulitan untuk menghidupkan mesin sepeda motor bututnya.

Belasan kilometer kemudian, wanita itu berhenti di sebuah SPBU karena harus ke toilet. Sesaat sebelum berbelok ke SPBU ia sempat melihat kios kecil yang menjajakan jagung bakar. Ia berlari kecil menuju kios penjual jagung itu karena rintik hujan mulai turun. Ditengah perjalanan ternyata hujan bertambah lebat sehingga rambut dan bajunya basah.

Setibanya di kios penjual jagung dan tanpa di duga, si penjual jagung membuka tas plastik agak lusuh lalu dengan tersenyum mengulurkan handuk bersih untuk mengelap tangan dan rambut si ibu yang basah terkena hujan. Si ibu terkesima, wanita penjual jagung yang sedang hamil dan miskin itu sungguh baik dan peduli padanya.

Setelah jagung pilihannya selesai dibakar, ia mengulurkan uang pecahan seratus ribu rupiah. Waduh ibu, tidak ada kembaliannya, tunggu sebentar ya saya tukar dulu ke toko itu, ucap wanita penjual jagung sambil menunjuk sebuah toko yang berada diseberang jalan.

Ketika kembali ke kios, si penjual jagung terlihat bingung karena si ibu sudah tidak ada. Dilihatnya kesana kemari, namun si ibu tetap tidak ditemukan. Kemudian ia melihat selembar kertas yang ditindih batu kecil di atas tempat duduk yang tadi dipakai si ibu.

“Kamu tidak berhutang apa-apa kepada saya. Saya juga pernah ditolong oleh orang lain. Seseorang yang pernah menolong saya, berbuat hal yang sama seperti yang saya lakukan padamu. Jika kamu ingin membalas kebaikan saya, berbuat baiklah pada orang lain dan ingatlah saya. Pesan saya, jangan biarkan rantai kebaikan ini berhenti padamu.”

Wanita penjual jagung itupun tak mampu menahan linangan airmata. Namun yang lebih mengejutkan lagi, si ibu meninggalkan empat lembar uang pecahan seratus ribu dibawah lembaran kertas tadi.

Tak lama berselang, wanita penjual jagung mengemasi barang dagangannya dan kembali ke rumah lebih cepat dari biasanya. Sesampainya dirumah dan setelah semuanya dibereskan, ia pun masuk ke kamar, lalu terlihat suaminya yang sedang shalat Isya.

Pikirannya kembali mengarah ke wanita baik hati yang memberinya uang tadi. Bagaimana mungkin wanita paruh baya itu tahu tentang jumlah uang yang harus ia dan suami sediakan untuk menyambut kelahiran anak pertama mereka bulan depan. Padahal, waktu sebulan tidaklah cukup buat mereka untuk bisa menyediakan uang sebesar itu.

Wanita penjual jagung itu tahu bahwa meski terlihat tenang namun suaminya cukup khawatir tentang keadaan mereka. Khawatir untuk menyambut kehadiran anak pertama karena belum memiliki uang yang cukup meski sudah bekerja keras.

Tapi mulai malam ini, suaminya tak perlu khawatir lagi. Ia akan menyampaikan berita gembira ini seteleh suaminya selesai shalat nanti. Dipandanginya punggung laki-laki itu dengan rasa iba lalu sambil mengelus perut ia berkata dalam hati, ”Kau sudah bekerja keras untukku dan anak kita. Aku mencintaimu mas Samidi’.

Lalu apa kaitan kisah diatas dengan menotisasi blog?

Sebenarnya monetisasi blog yang dimaksud disini bukanlah perkara teknis. Tapi lebih menekankan pada memberi apa yang kita tahu dan apa yang kita miliki kepada orang lain dalam wujud artikel-artikel berguna.

Tuhan maha tahu dan yakinlah artikel yang berguna buat orang lain itu akan kembali pada kita dalam banyak bentuk, dan bisa jadi salahsatunya adalah bertambahnya saldo di rekening bank sebagai hasil dari monetisasi blog.

Yakinilah bahwa kalimat bijak Berilah Maka Engkau Akan Diberi akan berlaku kepada semua orang, termasuk saya dan Anda kawan.

Rezeki itu seperti bintang-bintang dilangit. Kita tidak selalu dapat melihatnya, namun kita tahu bahwa ia ada diatas sana.

Saya menceritakan kisah ini dengan harapan saya dan Anda bisa berbuat seperti yang mereka lakukan. Jangan hapus kisah ini dan jangan pula dibiarkan. Mohon kirim kepada teman-teman kita yang lain agar mereka tergerak untuk melakukan apa yang akan kita lakukan.

Gunakan tombol share facebook, twitter, G+ dan Linkedln yang disediakan blog Kolom Pemuda untuk mengirim artikel ini kepada teman-teman kita yang lain. Tapi jika Anda blogger, silahkan tulis ulang kisah ini dengan bahasa Anda sendiri dan posting di blog Anda. Jika Anda belum punya waktu untuk membuat artikel, silahkan copas artikel ini namun sesuai kebiasaan dan tata krama copas, saya harap Anda bersedia mencantumkan sumbernya.

 SUMBER BY Blogger Addict

Minggu, 22 April 2012

CARI DUIT VIA PTC

sobat blogger kali ini saya akan share salah satu PTC yang terbukti membayar.  jika sobat blogger bertanya bagaimana cara kerjanya..itu gampang sekali..kita tinggal mengklik iklan yang ada di PTC tersebut selama beberapa detik.dan dengan otomatis rupiah demi rupiah akan masuk ke akun kita. 
dan kita bisa meminta pembayaran setelah saldo kita mencapai minimum 20.000 rupiah.
memang tidak sebesar yang di bayangkan..tapi  jika setiap harinya kita bisa meluangkan waktu untuk klik iklan   sudah dapat di pastikan berapa banyak yang akan kita dapatkan..
yah seenggaknya kita bisa memanfaatkan media internet untuk sesuatu yang lebih bermanfaat dari pada maen facebook yang hanya menghabiskan waktu..
kali ini saya akan share beberapa ptc indonesia yang sangat terpercaya
dari pada penasaran mendingan cepet daftar dengan klik link di bawah ini :

  1.  DAFTAR AKSENCLICK

atau banner di bawah ini :
AksenClix




   2. trimurti klik

atau klik banner di bawah ini ;
trimurtiklik